Jumat, 08 November 2013

DAFTAR ISI

Kata Pengantar        ....................................................              1
BAB I PENDAHULUAN     .............................................    2
I.I            Latar Belakang                   .............................................    2
I.II           Permasalahan                   .............................................    3
I.III         Tujuan                  .....................................................    3
BAB II RINGKASAN           .............................................    4
II.I           Management Pariwisata               .....................................    .        4
II.II         Prinsip-prinsip Dasar Pengelolaan Pariwisata                 ................          5
BAB III PENUTUP               ..............................................  6

III.I Kesimpulan                 ......................................................  6





KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik, adapun penyajian dan penjabaran dalam makalah ini akan membahas mengenai ”Manajemen Pariwisata”. Dalam kesempatan ini tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang ada relevansinya dengan penyempurnaan makalah ini sangat penulis harapkan, kritik dan saran sekecil apapun akan penulis perhatikan dan dipertimbangkan guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini mampu memberikan manfaat dan nilai tambah bagi dosen, mahasiswa/i dan teman–teman sekalian.


DEPOK, 8 NOVEMBER 2013



NURWANTI










BAB I
PENDAHULUAN

I.I         Latar Belakang
            Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki obyek-obyek wisata yang sangat menarik telah secara serius memperhatikan perkembangan sektor pariwisata, hal ini ditunjukkan dengan dicanangkannya sektor ini sebagai penghasil devisa utama di tahun 2008 dengan program ”Visit Indonesia 2008”. Penetapan tahun 2008 sebagai tahun kunjungan wisata mengharuskan sektor ini berbenah diri karena sektor ini sangat diandalkan untuk bisa menyumbang devisa yang sangat berarti bagi negara kita yang sedang mengalami keterpurukan ekonomi ini.
Perkembangan dunia wisata diharapkan akan berdampak pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, hal ini perlu didukung dengan tersedianya fasilitas-fasilitas umum pendukung industri pariwisata, di samping dengan terus memperbaiki outlook dari daya tarik wisata yang ditawarkan.
Upaya pengelolaan obyek-obyek daerah tujuan wisata di berbagai kabupaten atau kota sepertii halnya juga di Kota Pagaralam telah menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan, hal ini ditunjukan dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan. Hal ini merupakan sinyalmen positif bagi pengembangan daerah kunjungan wisata di sekitar karena hal tersebut juga menunjukkan adanya minat dari calon wisatawan untuk mengunjungi suatu daerah tujuan wisata.
Kawasan wisata daerah khususnya di Kota Pagaralam sebagai salah satu aset pariwisata perlu diperhatikan mengingat kawasan wisata ini memiliki daya tarik alami yang tidak dimiliki oleh obyek wisata sejenis. Penanganan yang profesional atas aset pariwisata ini juga perlu ditingkatkan terutama perencanaan dan penataan yang berwawasan alam dan budaya.
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di atas, maka dalam makalah ini penulis tertarik untuk membahas masalah tentang ”Manajemen Pariwisata”.


I.II        Permasalahan
            Masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
a.       Apa yang dimaksud dengan manajemen pariwisata?
b.      Fungsi-fungsi dari manajemen pariwisata?
c.       Bagaimana upaya untuk mengembangkan pariwisata?

I.III       Tujuan
            Dengan adanya makalah ini maka diharapkan pembaca dapat:
a.       Mengerti maksud dari manajemen pariwisata.
b.      Memahami konsep dari manajemen pariwisata.
c.       Mengetahui upaya untuk mengembangkan pariwisata.





























BAB II
RINGKASAN

II.I        MANAJEMEN PARIWISATA

Sebenarnya mengenai pengelolaan (manajemen) sistem pariwisata memerlukan pembahasan yang komprehensif dan detail, yang layak untuk menjadi sebuah buku tersendiri. Dalam pembahasan ini manajemen hanya akan dibahas dalam beberapa aspeknya saja.
Pengelolaan (manajemen), menurut Leiper (1990:256), merujuk kepada seperangkat peranan yang dilakukan oleh seserang atau sekelompok orang atau bisa juga merujuk kepada fungsi-fungsi yang melekat pada peran tersebut. Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Planning perencanaan);
2. Directing (mengarahkan);
3. Oranizing (termasuk coordinating);
4.  Controlling (pengawasan)
Sedangkan Druc-ket mengartikan manajemen sebagai berikut :
“…….the specifik tool, the specific function, the specific instrument, to make institutions capable of producing result……(T) he critical functions in tourism management are planning, coordination and control” (Richardson & Fluker, 2004: 178)
Follet (1960, dalam Leiper, 1990: 256) menekankan bahwa koordinasi merupakan fungsi utama dan terpenting yang harus dipisahkan dan memerlukan pembahasan tersendiri. Fungsi koordinasi merujuk kepada fungsi seorang manajer untuk menterjemahkan sebuah informasi, seperti perencanaan dan pengawasan, dan mengaplikasikan informasi tersebut secara sistematis ke dalam semua fungsi manajerial yang diterjemahkan secara nyata dalam kegiatan pengarahan (directing), perencanaan (planning), dan pengawasan (controlling).
Manajemen yang baik dan efektif memerlukan penguasaan atas orang-orang yang akan dikelola. Di tingkat individual, orang akan mudah mengatur hidupnya begitu ia bisa mandiri. Di tingkat sosial, subyek manajemen adalah organisasi dan kumpulan organisasi yang merupakan :
“…….grouping of people working in a prescribed or structured fashion towards predetermined ends….management involves the conscious integration of organizational activity to achieve chosen ends” (Thompson dan Thompson, 1989 dalam Leiper, 1990:257)
Seorang manajer dapat mengelola input, proses, dan output dari sistem organisasinya namun tidak dapat mengelola dan mengontrol faktor-faktor yang berada di luar organisasi meski faktor-faktor tersebut ikut menentukan bagaimana organisasi tersebut berjalan. Jadi cakupan dan limit dari manajemen tergantung pada sistem organisasi di mana kekuasaan manajerial diaplikasikan.

II.II       PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGELOLAAN PARIWISATA

Pengelolaan pariwisata haruslah mengacu pada prinsip-prinsip pengelolaan yang menenkankan nilai-nilai kelestarian lingkungan alam, komunitas, dan nilai sosil yang memungkinkan wisatawan menikmati kegiatan wisatanya serta bermanfaat bagi kesejahteraan komunitas lokal. Menurut Cox (1985, dalam Dowling dan Fennel, 2003: 2), pengelolaan pariwisata harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut :
1. Pembangunan dan pengembangan pariwisata haruslah didasarkan pada kearifan lokal dan special local sense yang merefleksikan keunikan peninggalan budaya dan keunikan lingkungan
2. Preservasi, proteksi, dan peningkatan kualitas sumber daya yang menjadi basis pengembangan kawasan pariwisata
3. Pengembangan atraksi wisata tambahan yang mengakar pada khasanah budaya lokal
4. Pelayanan kepada wisatawan yang berbasis keunikan budaya dan lingkungan lokal
5. Memberkan dukungan dan legitimasi pada pembangunan dan pengembangan pariwisata jika terbukti memberikan manfaat positif, tetapi sebaliknya mengendalikan dan/atau menghentikan aktivitas pariwisata tersebut jika melampui ambang batas (carrying cpacity) lingkungan alam atau akseptabilitas sosial walaupun di sisi lain mampuningkatkan pendapatan masyarakat.












BAB III
PENUTUP

III.I       KESIMPULAN

Bahwa pariwisata itu adalah asset Negara yang penting menghadilkan pendapatan Negara dan untuk ciri khas suatu Negara. Pariwisata bisa menjadi industry yang memajukan Indonesia , membuat lapangan pekerjaan untuk masyarakat setempat, menciptakan usaha baru yang di kelola oleh suasta dan juga memberikan  sebuah industry yang bisa menhasilkan omsed yang sangat menjanjikan. Mahasiswa juga harus berperan terhadap kelangsungan pariwisata di Indonesia agar tidak di akui tentang wisata budayanya dan kulinernya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar