DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN ............................................. 2
I.I Latar Belakang ............................................. 2
I.II Permasalahan ............................................. 3
I.III Tujuan ..................................................... 3
BAB II RINGKASAN ............................................. 4
II.I Management Pariwisata ..................................... . 4
II.II Prinsip-prinsip Dasar Pengelolaan Pariwisata ................ 5
BAB III PENUTUP .............................................. 6
III.I Kesimpulan ...................................................... 6
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan
atas kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik, adapun penyajian dan penjabaran dalam
makalah ini akan membahas mengenai ”Manajemen Pariwisata”. Dalam kesempatan ini
tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis juga menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan
saran yang ada relevansinya dengan penyempurnaan makalah ini sangat penulis
harapkan, kritik dan saran sekecil apapun akan penulis perhatikan dan
dipertimbangkan guna penyempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini mampu
memberikan manfaat dan nilai tambah bagi dosen, mahasiswa/i dan teman–teman
sekalian.
DEPOK, 8 NOVEMBER 2013
NURWANTI
BAB I
PENDAHULUAN
I.I Latar Belakang
Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki obyek-obyek wisata yang
sangat menarik telah secara serius memperhatikan perkembangan sektor pariwisata, hal ini ditunjukkan dengan
dicanangkannya sektor ini sebagai penghasil devisa utama di tahun 2008 dengan program
”Visit Indonesia 2008”. Penetapan tahun 2008 sebagai tahun kunjungan wisata mengharuskan sektor ini
berbenah diri karena sektor ini sangat diandalkan untuk bisa menyumbang devisa
yang sangat berarti bagi negara kita yang sedang mengalami keterpurukan ekonomi
ini.
Perkembangan dunia wisata diharapkan akan berdampak
pada peningkatan jumlah kunjungan wisatawan, hal ini perlu didukung dengan
tersedianya fasilitas-fasilitas umum pendukung industri pariwisata, di samping
dengan terus memperbaiki outlook dari daya tarik wisata yang ditawarkan.
Upaya pengelolaan obyek-obyek daerah tujuan wisata di
berbagai kabupaten atau kota sepertii halnya juga di Kota Pagaralam telah
menunjukkan perkembangan yang cukup menggembirakan, hal ini ditunjukan dengan
meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan. Hal ini merupakan sinyalmen positif
bagi pengembangan daerah kunjungan wisata di sekitar karena hal tersebut juga
menunjukkan adanya minat dari calon wisatawan untuk mengunjungi suatu daerah
tujuan wisata.
Kawasan wisata daerah khususnya di Kota Pagaralam
sebagai salah satu aset pariwisata perlu diperhatikan mengingat kawasan wisata
ini memiliki daya tarik alami yang tidak dimiliki oleh obyek wisata sejenis.
Penanganan yang profesional atas aset pariwisata ini juga perlu ditingkatkan
terutama perencanaan dan penataan yang berwawasan alam dan budaya.
Berdasarkan uraian latar belakang permasalahan di
atas, maka dalam makalah ini penulis tertarik untuk membahas masalah tentang
”Manajemen Pariwisata”.
I.II Permasalahan
Masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu:
a. Apa
yang dimaksud dengan manajemen pariwisata?
b. Fungsi-fungsi dari manajemen
pariwisata?
c. Bagaimana
upaya untuk mengembangkan pariwisata?
I.III Tujuan
Dengan
adanya makalah ini maka diharapkan pembaca dapat:
a. Mengerti
maksud dari manajemen pariwisata.
b. Memahami
konsep dari manajemen pariwisata.
c. Mengetahui
upaya untuk mengembangkan pariwisata.
BAB II
RINGKASAN
II.I MANAJEMEN
PARIWISATA
Sebenarnya mengenai pengelolaan (manajemen) sistem pariwisata memerlukan
pembahasan yang komprehensif dan detail, yang layak untuk menjadi sebuah buku
tersendiri. Dalam pembahasan ini manajemen hanya akan dibahas dalam beberapa
aspeknya saja.
Pengelolaan (manajemen), menurut Leiper (1990:256), merujuk kepada
seperangkat peranan yang dilakukan oleh seserang atau sekelompok orang atau
bisa juga merujuk kepada fungsi-fungsi yang melekat pada peran tersebut.
Fungsi-fungsi manajemen tersebut adalah sebagai berikut :
1. Planning perencanaan);
2. Directing (mengarahkan);
3. Oranizing (termasuk coordinating);
4. Controlling (pengawasan)
Sedangkan Druc-ket mengartikan manajemen sebagai berikut :
“…….the specifik tool, the specific function, the specific instrument,
to make institutions capable of producing result……(T) he critical functions in
tourism management are planning, coordination and control” (Richardson &
Fluker, 2004: 178)
Follet (1960, dalam Leiper, 1990: 256) menekankan bahwa koordinasi
merupakan fungsi utama dan terpenting yang harus dipisahkan dan memerlukan
pembahasan tersendiri. Fungsi koordinasi merujuk kepada fungsi seorang manajer
untuk menterjemahkan sebuah informasi, seperti perencanaan dan pengawasan, dan
mengaplikasikan informasi tersebut secara sistematis ke dalam semua fungsi
manajerial yang diterjemahkan secara nyata dalam kegiatan pengarahan (directing), perencanaan
(planning), dan pengawasan (controlling).
Manajemen yang baik dan efektif memerlukan penguasaan atas orang-orang yang
akan dikelola. Di tingkat individual, orang akan mudah mengatur hidupnya begitu
ia bisa mandiri. Di tingkat sosial, subyek manajemen adalah organisasi dan
kumpulan organisasi yang merupakan :
“…….grouping of people working in a prescribed or structured fashion
towards predetermined ends….management involves the conscious integration of
organizational activity to achieve chosen ends” (Thompson dan Thompson, 1989
dalam Leiper, 1990:257)
Seorang manajer dapat mengelola input, proses, dan output dari sistem
organisasinya namun tidak dapat mengelola dan mengontrol faktor-faktor yang
berada di luar organisasi meski faktor-faktor tersebut ikut menentukan
bagaimana organisasi tersebut berjalan. Jadi cakupan dan limit dari manajemen
tergantung pada sistem organisasi di mana kekuasaan manajerial diaplikasikan.
II.II PRINSIP-PRINSIP DASAR PENGELOLAAN
PARIWISATA
Pengelolaan pariwisata haruslah mengacu pada prinsip-prinsip pengelolaan
yang menenkankan nilai-nilai kelestarian lingkungan alam, komunitas, dan nilai
sosil yang memungkinkan wisatawan menikmati kegiatan wisatanya serta bermanfaat
bagi kesejahteraan komunitas lokal. Menurut Cox (1985, dalam Dowling dan
Fennel, 2003: 2), pengelolaan pariwisata harus memperhatikan prinsip-prinsip
berikut :
1. Pembangunan dan pengembangan pariwisata haruslah
didasarkan pada kearifan lokal dan special local sense yang
merefleksikan keunikan peninggalan budaya dan keunikan lingkungan
2. Preservasi, proteksi, dan peningkatan kualitas
sumber daya yang menjadi basis pengembangan kawasan pariwisata
3. Pengembangan atraksi wisata tambahan yang mengakar
pada khasanah budaya lokal
4. Pelayanan kepada wisatawan yang berbasis keunikan
budaya dan lingkungan lokal
5. Memberkan dukungan dan legitimasi pada pembangunan
dan pengembangan pariwisata jika terbukti memberikan manfaat positif, tetapi
sebaliknya mengendalikan dan/atau menghentikan aktivitas pariwisata tersebut
jika melampui ambang batas (carrying cpacity) lingkungan alam atau
akseptabilitas sosial walaupun di sisi lain mampuningkatkan pendapatan
masyarakat.
BAB
III
PENUTUP
III.I KESIMPULAN
Bahwa
pariwisata itu adalah asset Negara yang penting menghadilkan pendapatan Negara
dan untuk ciri khas suatu Negara. Pariwisata bisa menjadi industry yang
memajukan Indonesia , membuat lapangan pekerjaan untuk masyarakat setempat,
menciptakan usaha baru yang di kelola oleh suasta dan juga memberikan sebuah
industry yang bisa menhasilkan omsed yang sangat menjanjikan. Mahasiswa juga
harus berperan terhadap kelangsungan pariwisata di Indonesia agar tidak di akui
tentang wisata budayanya dan kulinernya.