Selasa, 15 Oktober 2013

BAHASA INDONESIA 1#

·      Artikel dengan Ragam Bahasa Ilmiah, Semi Ilmiah, dan non ilmiah

 

1. Karangan ilmiah

      Karangan ilmiah adalah biasa disebut karya ilmiah, yakni laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
      Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Contoh Artikel dengan Ragam Bahasa Ilmiah :
Karya Ilmiah Biologi: Tumbuhan Kacang Hijau
BAB 1. PENDAHULUAN
Latar belakang
Kacang hijau adalah sejenis tanaman budidaya dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tumbuhan yang termasuk polong-polongan (Fabaceae) ini memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari sebagai sumber bahan pangan berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Indonesia urutan ketiga terpenting sebagai tanaman pangan legum, setelah kedelai dan kacang tanah. Bagian paling bernilai ekonomi adalah bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga lunak dan dimakan sebagai bubur atau dimakan langsung. Biji matang yang digerus dan dijadikan sebagai isi onde-onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau menjadi sayuran yang umum dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Kacang hijau bila direbus cukup lama akan pecah dan pati yang terkandung dalam bijinya akan keluar dan mengental, menjadi semacam bubur. Tepung biji kacang hijau, disebut di spasaran sebagai hunkue, digunakan dalam pembuatan kue dan cenderung membentuk gel. Tepung ini juga dapat diolah menjadi mi yang dikenal sebagai soun.
Manfaat tumbuhan Kacang Hijau
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukuptinggi dan merupakan sumber mineralpenting, antara lainkalsiumdanfosfor. Sedangkan kandungan lemaknyamerupakan asam lemak tak jenuh. Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijaubermanfaat untuk memperkuat tulang. Kacang hijau jugamengandung rendah lemak yang sangat baik bagimereka yang ingin menghindari konsumsi lemak tinggi.Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijaumenjadikan bahan makanan atau minuman yang terbuatdari kacang hijau tidak mudah berbau. Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak takjenuh dan 27% asam lemak jenuh. Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi.Asupan lemak tak jenuh tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung. Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang bergunauntuk pertumbuhan dan vitalitas pria. Maka kacang hijaudan turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi olehmereka yang baru menikah.
Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati dan membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru saja bersalin dianjurkan untuk mengkonsumsinya.
-Rumusan Masalah
Dari hasil praktikum yang kami ikuti rumusan masalah yang dapat kami ambil adalah bagaimana cara bertumbuh dan berkembangnya kacang hijau yang menjauhi cahaya/tidak dipengaruhi oleh cahaya.
-Tujuan Penelitian
Untuk dapat melakukan penelitian secara ilmiah mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan atau perkembangan tumbuhan (faktor eksternal maupun internal).
-Manfaat Penelitian
Mengetahui seberapa besar cahayaterhadap pertumbuhan kacang hijau.
-Variabel Penilitian
·                     Variabel kontrol, meliputi : media tumbuh, jenis bibit, jumlah air.
·                     Variabel bebas, meliputi : suhu udara, jumlah cahaya, kelembaban udara.
·                     Variabel terikat, meliputi : jumlah daun, tinggi batang, usia tanaman, kualitas tanaman.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Landasan teori
kacang hijau bertubuh dengan 2 faktor :Faktor internal – intraseluler ;gen-interseluler ;
hormon antara lain:
·                     Auksin : merangsang perpanjangan sel terutama pada titik tumbuh dan juga merangsangpartenokapri ( timbulnya buah didahuluipembuahan), mempercepat diferensiasi.
·                     Giberrelin : mempengaruhi peningkatan sel
·                     Sitokinin : merangsang pembelahan sel
·                     Kalin : – rhizokalin : merangsang pembentukan akar – kaulokalin : merangsang pembentukanbatang – filokalin : merangsang pembentukan daun
·                     Traumalin: mempercepat pertumbuhan luka
·                     Gas etilen : merangsang pemasakan buah , batangtumbuh menjadi tebal
·                     Gas asam absisat :mengahambat pertumbuhan ,membantu mengugurkan daun pada musim gugur.
Faktor eksternal
1.     Cahaya
2.     nutrisi
3.     suhu atau temperatur
4.     kelembapan
5.     PH
6.     gravitasi.
Hipotesis Asumsi
Benih kacang hijau yang di tanam tersebut memiliki daya tumbuh yang berbeda karena pengaruh cahayamatahari.Hipotesa : Berdasarkan asumsi di atas dapat disimpulkanbahwa ada pengaruh cahaya matahari terhadap pertumbuhan kacang hijau.
BAB 3. METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu
Lokasi yang kami ambil sebagai tempat penelitianyaitu di rumah dan di sekolah, waktu yang kamigunakan selama 8 minggu (dua bulan).
Bahan, Alat penelitian
Di sesuaikan dengan tema penelitian yang di lakukan.
Basahi kapas dengan air, setelah itu letakkan kapasdalam suatu wadah.Letakkan biji-biji kacang hijau pada kapas tersebut.Letakkan wadah tersebut pada tempat sejuk.Amati perkembangannya setiap hari.
BAB. 3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Tanaman kacang hijau yang dietiolasi (tumbuhan yang tumbuh dalah gelap) pertumbuhannya lebih cepat daripadatanaman yang terkena banyak sinar natahari maupun ditempat yang redup karena kerja hormon auksin tidak dihambatoleh sinar matahari. Auksin adalah hormon tumbuh yangbanyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar danujung batang.
Oleh karena itu, tanaman akan lebih cepat tumbuh. Akan tetapi batang tanaman tersebut tidah bisa tegak,melainkan melengkung. Begitu juga dengan daunnya. Daun tanaman tersebut nampak layu dan tidak segar, sertaberwarna hijau kekuning-kuningan dan agak pucat. Hal ini terjadi karena tanaman tidak mendapat sinar matahari samasekali sehingga tanaman tidak mampu menghasilkankarbohidrat untuk pembentukkan klorofil. Tanaman ini juga memiliki kadar air yang berlebihan akibat tidak terkena sinarmatahari. Dan karena tidak mendapatkan sinar matahari, lama-lama akan mengkerut lalu mati karena tidak mendapatsumber makanan.
Sedangkan tanaman kacang hijau yang mendapatkan sedikit sinar matahari / diletakkan di tempat reduppertumbuhannya berjalan normal. Tanaman nampak segar karena mendapatkan cukup sinar matahari. Daun tanaman tersebut berwarna hijau tua. Pertumbuhannya berjalan normal ke atas. Hormon auksin pada tanaman ini berjalan dengan normal yang mengakibatkan tidak terlalu tinggi. Daun juga mendapatkan cukup sinar matahari untuk pembentukan klorofil dari karboidrat. Berbeda lagi dengan tanaman yang selalu terkenacahaya matahari. Pertumbuhan tanaman ini sangat terhambattetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warna daunnya nampak berwarna hijau tua dan tampak segar. Hal ini terjadi karena tumbuhan terlalu banyak mendapatkan cahaya matahari yang menyebabkan hormon auksin terhambat sehingga tanaman menjadi kerdil / pendek. Dengan demikian, sinar matahari sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
BAB 4. KESIMPULAN
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dapat di simpulkan bahwa kacang hijau yang tertinggi adalah kacang hijau yang di tanam di tempat gelap dan pertumbuhannya yang paling cepat juga di tempat gelap. Hal ini di sebabkan karena hormon auksin sangat cepat berkembang di tempat gelap.
SARAN
Di muka bumi ini, tumbuhan adalah sumber makanan. Saran kami adalah marilah kita menjaga kelestarian tanaman karenakita menyadari bahwa tanpa tanaman atau tumbuhan kita tidak akan bisa bertahan hidup di muka bumi ini.
Daftar Pustaka
·                     http://tipssahabat.com/contoh-karya-ilmiah-biologi/
2. Karangan Non Ilmiah

      Karya non-ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta pribadi tentang pengetahuan dan pengalaman dalam kehidupan sehari-hari, bersifat subyektif, tidak didukung fakta umum, dan biasanya menggunakan gaya bahasa yang popular atau biasa digunakan (tidak terlalu formal).
Ciri-ciri karya tulis non-ilmiah, yaitu:
·                     Ditulis berdasarkan fakta pribadi,
·                     Fakta yang disimpulkan subyektif,
·                     Gaya bahasa konotatif dan populer,
·                     Tidak memuat hipotesis,
·                     Penyajian dibarengi dengan sejarah,
·                     Bersifat imajinatif,
·                     Situasi didramatisir,
·                     Bersifat persuasif.
·                     Tanpa dukungan bukti
Jenis-jenis yang termasuk karya non-ilmiah, yaitu:
Dongeng, Novel, Cerpen, Roman
Contoh Artikel dengan Ragam Bahasa Non Ilmiah :
PERADILAN RAKYAT
Cerpen Putu Wijaya

            Seorang pengacara muda yang cemerlang mengunjungi ayahnya, seorang pengacara senior yang sangat dihormati oleh para penegak hukum.

            "Tapi aku datang tidak sebagai putramu," kata pengacara muda itu, "aku datang ke mari sebagai seorang pengacara muda yang ingin menegakkan keadilan di negeri yang sedang kacau ini."

            Pengacara tua yang bercambang dan jenggot memutih itu, tidak terkejut. Ia menatap putranya dari kursi rodanya, lalu menjawab dengan suara yang tenang dan agung.

            "Apa yang ingin kamu tentang, anak muda?"
            Pengacara muda tertegun. "Ayahanda bertanya kepadaku?"
            "Ya, kepada kamu, bukan sebagai putraku, tetapi kamu sebagai ujung tombak pencarian keadilan di negeri yang sedang dicabik-cabik korupsi ini."
            Pengacara muda itu tersenyum.
            "Baik, kalau begitu, Anda mengerti maksudku."

            "Tentu saja. Aku juga pernah muda seperti kamu. Dan aku juga berani, kalau perlu kurang ajar. Aku pisahkan antara urusan keluarga dan kepentingan pribadi dengan perjuangan penegakan keadilan. Tidak seperti para pengacara sekarang yang kebanyakan berdagang. Bahkan tidak seperti para elit dan cendekiawan yang cemerlang ketika masih di luar kekuasaan, namun menjadi lebih buas dan keji ketika memperoleh kesempatan untuk menginjak-injak keadilan dan kebenaran yang dulu diberhalakannya. Kamu pasti tidak terlalu jauh dari keadaanku waktu masih muda. Kamu sudah membaca riwayat hidupku yang belum lama ini ditulis di sebuah kampus di luar negeri bukan? Mereka menyebutku Singa Lapar. Aku memang tidak pernah berhenti memburu pencuri-pencuri keadilan yang bersarang di lembaga-lembaga tinggi dan gedung-gedung bertingkat. Merekalah yang sudah membuat kejahatan menjadi budaya di negeri ini. Kamu bisa banyak belajar dari buku itu."

            Pengacara muda itu tersenyum. Ia mengangkat dagunya, mencoba memandang pejuang keadilan yang kini seperti macan ompong itu, meskipun sisa-sisa keperkasaannya masih terasa.
                                                (http://kumpulan-cerpen.blogspot.com/, 18 September 2011)
3. Karangan Semi Ilmiah (Populer)

      Karya tulis semi ilmiah merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan yang ditulis dengan bahasa konkret dan formal, kata-katanya teknis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan kebenarannya. Karya tulis ini juga merupakan sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan dan penulisannya tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah yang sintesis-analitis karena sering dimasukkan dalam kary tulis ini. Karya tulis semi ilmiah biasanya digunakan dalam komik, anekdot, dongeng, hikayat, novel, roman dan cerpen.
Contoh Artikel dengan Ragam Bahasa Semi Ilmiah  :
Gempa Mentawai Mampu Picu Gempa Lebih Besar 
Andri Haryanto - detikNews
Jakarta - Gempa 7,2 dalam Skala Richter (SR) yang terjadi di Kepulauan Mentawai mampu memicu gempa lebih besar (megathrust) dari gempa sebelumnya.

            "Kalau ditanya kemungkinan terjadi, bisa saja kemungkinan itu terjadi," kata Kepala Bidang Gempa Bumi dan Pergerakan Tanah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi (PVMG), I Gede Swantika, saat berbincang dengan detikcom, Rabu (27/10/2010).
Namun, dia melanjutkan, kemungkinan megathrust tidak terjadi dalam waktu dekat. Pusat gempa berada di zona subduksi atau daerah penunjaman yang mengarah ke barat.
"Tidak dalam waktu dekat, bisa jadi berpuluh-puluh tahun nanti," ujarnya.
Gede mengatakan, gempa hebat yang melanda kepulauan Mentawai pada Senin lalu berada di luar jalur Mentawai. Berbeda dengan gempa-gempa sebelumnya, yaitu gempa Padang, Nias, Bengkulu, dan Aceh, yang terjadi di jalur Mentawai.
"Karena berada di jalur yang sama itu gempa saling mempengaruhi gempa-gempa di Sumatra," katanya.
Sedikitnya 113 orang tewas dalam musibah gempa dan tsunami pada Senin (25/10/2010). Tsunami setinggi 3-7 meter adalah penyebab banyaknya korban tewas dibandingkan dengan gempa 7,2 SR yang terjadi pukul 21.40 WIB. (ahy/nrl)
(http://www.detik.com/, 27 Oktober 2010)
Sumber :
http://yoviersariadi.blogspot.com/2011/10/contoh-artikel-ilmiah-non-ilmiah-dan.html
http://tipssahabat.com/contoh-karya-ilmiah-biologi/
http://gatotbukankaca.weebly.com/bahasa-indonesia-2-karangan-ilmiah-non-ilmiah-dan-ilmiah-populer.html

·      2. Wancana Singkat Dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan)

Belajar Menguasai EYD dengan Sempurna

Meski sudah lepas dari bangku sekolah atau kuliah, bukan berarti kita melupakan aturan
ejaan dalam berbahasa. Karena apapun bidang pekerjaan yang kita pilih nantinya, tetap
akan menuntut penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik dalam bahasa lisan
maupun bahasa tulisan. Karena tak jarang saya melihat bahwa ada beberapa penulis, wartawan, pejabat-pejabat di pemerintahan ataupun di swasta, kurang menguasai EYD dengan baik
dalam tulisan-tulisan atau surat-surat resmi mereka.

Maka dari itu, saya merasa perlu untuk menuliskan pedoman umum penggunaan EYD yang
merupakan dasar dalam berbahasa Indonesia yang baik dan benar.

PENULISAN KATA SESUAI EYD
Berikut adalah ringkasan pedoman umum penulisan kata.
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan. Contoh: Ibu percaya bahwa engkau tahu.
Kata turunan (lihat pula penjabaran di bagian Kata turunan)
Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasar. Contoh: bergeletar, dikelola.
Jika kata dasar berbentuk gabungan kata, awalan atau akhiran ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas. Contoh: bertepuk tangan, garis bawahi
Jika kata dasar berbentuk gabungan kata mendapat awalan dan akhiran sekaligus, unsur gabungan ditulis serangkai. Tanda hubung boleh digunakan untuk memperjelas. Contoh: menggarisbawahi, dilipatgandakan.
Jika salah satu unsur gabungan hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata ditulis serangkai. Contoh: adipati, mancanegara.
Jika kata dasar huruf awalnya adalah huruf kapital, diselipkan tanda hubung. Contoh: non-Indonesia.
Bentuk ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda hubung, baik yang berarti    tunggal (lumba-lumba, kupu-kupu), jamak (anak-anak, buku-buku), maupun yang berbentuk berubah beraturan (sayur-mayur, ramah-tamah).
Gabungan kata atau kata majemuk
Gabungan kata, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah. Contoh: duta besar, orang tua, ibu kota, sepak bola.
Gabungan kata, termasuk istilah khusus, yang mungkin menimbulkan kesalahan pengertian, dapat ditulis dengan tanda hubung untuk menegaskan pertalian. Contoh: alat pandang-dengar, anak-istri saya.
Beberapa gabungan kata yang sudah lazim dapat ditulis serangkai. Lihat bagian Gabungan kata yang ditulis serangkai.
Kata ganti (kau-, ku-, -ku, -mu, -nya) ditulis serangkai. Contoh: kumiliki, kauambil, bukumu, miliknya.
Kata depan atau preposisi (di, ke, dari) ditulis terpisah, kecuali yang sudah lazim seperti kepada, daripada, keluar, kemari, dll. Contoh: di dalam, ketengah, dari Surabaya.
Artikel si dan sang ditulis terpisah. Contoh: Sang harimau marah kepada si kancil.
Partikel
Partikel -lah, -kah, dan -tah ditulis serangkai. Contoh: bacalah, siapakah, apatah.
Partikel -pun ditulis terpisah, kecuali yang lazim dianggap padu seperti adapun, bagaimanapun, dll. Contoh: apa pun, satu kali pun.
Partikel per- yang berarti "mulai", "demi", dan "tiap" ditulis terpisah. Contoh: per 1 April, per helai.
Singkatan dan akronim.
Akronim dan singkatan hanya sebaiknya digunakan sebagai judul jika hal tersebut jauh lebih
terkenal daripada kepanjangannya (misalnya AIDS vs. Acquired Immune Deficiency Syndrome,
radar vs. Radio Detection and Ranging).
Seringkali suatu singkatan yang terkenal kepanjangannya menggunakan bahasa asing sehingga
penutur bahasa Indonesia yang terbiasa menggunakan akronim/singkatan yang telah diserap dalam bahasa Indonesia tersebut lebih terbiasa dengan singkatannya. Hal ini juga patut dicermati. Contoh adalah ASEAN vs. Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara.
Untuk beberapa judul artikel pembaca dalam bahasa Indonesia mungkin akrab dengan lebih dari
satu varian nama, misalnya Perserikatan Bangsa-Bangsa, PBB, United Nations, UN, yang semuanya menunjuk ke entitas yang sama.
Sebisa mungkin jika kepanjangan suatu akronim dijadikan judul artikel maka perlu dicarikan padanannya dalam bahasa Indonesia, jika ada, maka sebaiknya padanan tersebutlah yang dijadikan judul artikel tersebut, misalnya UNESCO vs. Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Akronim atau singkatan yang terdiri dari dua atau tiga huruf tidak sebaiknya dijadikan judul, kecuali untuk kasus-kasus istimewa, karena akronim dan singkatan yang terdiri dari dua atau tiga huruf dapat memiliki kepanjangan lebih dari satu dalam bahasa-bahasa yang berbeda. Anda disarankan untuk meneliti di abbreviations.com atau di Wikipedia bahasa Inggris yang lebih lengkap daripada
Wikipedia bahasa Indonesia.


Sumber:
http://eyd.kamusjawa.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/Ejaan_Yang_Disempurnakan
Diposkan oleh M2FT di 05.46 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar