Minggu, 25 Maret 2012

PENGERTIAN SUMPAH PALAPA DENGAN SUMPAH PEMUDA


Ø  Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan  sumpah Pemuda juga merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi Mengangkat Harkat dan Martabat Hidup Orang Indonesia Asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus menyanyikannya.
Rumusan Sumpah Pemuda itu sendiri ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Moh. Yamin
Teks Sumpah Pemuda dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 bertempat
di Jalan Kramat Raya nomor 106 Jakarta Pusat sekarang menjadi Museum Sumpah
Pemuda, pada waktu itu adalah milik dari seorang Tionghoa yang bernama Sie
Kong Liong.
Penulisan sumpah Pemuda terbagi ke dalam dua versi yakni :
·         Sumpah Pemuda versi orisinal
Pertama
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.
Kedoea
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetera dan poeteri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.


·         Sumpah Pemuda versi Ejaan Yang Disempurnakan:
Pertama
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.
Kedua
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Dari kedua versi tersebut terlihat jelas tidak ada perbedaan yang mencolok,  hanya pada segi atau sisi ejaan saja yang membedakan sumpah tersebut, namun dari sisi makna ke dua sumpah tersebut sama yakni menyatukan putra putri Indonesia dalam satu kesatuan satu wadah Negara Republik Indonesia.
Itulah sedikit gambaran mengenai sejarah lahirnya sumpah Pemuda di Indonesia, yang sampai kini hal tersebut masih merupakan suatu hal yang melegenda dengan di peringatinya hari sumpah pemuda pada  setiap tanggal 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia.
Ø  Sumpah Palapa
Sumpah Palapa adalah suatu pernyataan/sumpah yang dikemukakan oleh Gajah Mada pada upacara pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit pada waktu pengangkatannya ia mengucapkan Sumpah Palapa, yakni ia baru akan menikmati palapa atau rempah-rempah yang diartikan kenikmatan duniawi jika telah berhasil menaklukkan Nusantara, tahun 1258 Saka (1336 M). Sumpah Palapa dikatakan dalam sejarah terdiri dari naskah yang terbuat dari 93 lembar daun lontar.  Sumpah Palapa diikrarkan oleh Patih Gadjah Mada pada masa Majapahit dipimpin Raja Tribhuana Tunggadewi, bukan pada masa Hayam Wuruk yang selama ini diketahui publik. Sumpah Palapa menjadi satu-satunya sumpah terkenal yang diucapkan seorang Patih. Pada masa itu, Patih Gadjah Mada merupakan Patih yang disegani dan dihormati. Isinya, kurang lebih pernyataan Gadjah Mada yang berupaya menyatukan Nusantara dalam kekuasaan Majapahit.
Sumpah Palapa ini ditemukan pada teks Jawa Pertengahan Pararaton, yang berbunyi,
Sira Gajah Madapatih Amangkubhumi tan ayun amuktia palapa, sira Gajah Mada: “Lamun huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tañjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa”.
Terjemahannya,
Beliau Gajah Mada Patih Amangkubumi tidak ingin melepaskan puasa. Ia Gajah Mada, “Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) melepaskan puasa”.
Dari isi naskah ini dapat diketahui bahwa pada masa diangkatnya Gajah Mada, sebagian wilayah Nusantara yang disebutkan pada sumpahnya belum dikuasai Majapahit.
·         Gurun = Nusa Penida
·         Seran = Seram
·         Tañjung Pura = Kerajaan TanjungpuraKetapangKalimantan Barat
·         Haru = Sumatra Utara (ada kemungkinan merujuk kepada Karo)
·         Pahang = Pahang di Semenanjung Melayu
·         Dompo = sebuah daerah di pulau Sumbawa
·         Bali = Bali
·         Sunda = Kerajaan Sunda
·         Palembang = Palembang atau Sriwijaya
·         Tumasik = Singapura
Setelah kita mengetahui sedikit mengenai sejarah sumpah Palapa dan sumpah pemuda itu sendiri dapat saya jabarkan mengenai perbedaan antara sumpah Palapa dan sumpah Pemuda.
Sudah sangat jelas terlihat bahwa sumpah pemuda dan sumpah Palapa berbeda dari banyak sisi atau segi diantaranya :
·         isi / makna
sumpah Pemuda dan Palapa berbeda jika sumpah Pemuda mengupas atau membahas mengenai masalah pengakuan untuk Putra Putri bangsa Indonesia untuk terus menanamkan dalam dirinya kecintaan serta rasa bangga terhadap Negara republic Indonesia yang diperjuangkan dengan keras oleh para pejuang terdahulu, sedang Sumpah Palapa membahas masalah kekuasaan yang ingin diraih oleh seorang raja yang bernama Gajah Mada yang memiliki ambisius untuk menguasai nusantara.
·         waktu / sejarah
Sumpah pemuda diproklamirkan setelah  Negara Indonesia telah merdeka bisa dikatakan pada masa nasionalisme modern, sedang sumpah Palapa di cetuskan pada saat atau pada zaman kerajaan Majapahit atau zaman klasik.
·         Pionir
Sumpah Palapa dicetuskan oleh seorang patih yang bernama Gajah Mada, sedang Sumpah Pemuda dicetuskan oleh Moh. Yamin
·         perumusan
Perumusan sumpah pemuda itu melibatkan lebih dari satu orang untuk mencapai kesepakatan sedang sumpah Palapa hanya dirumuskan dari pemikiran Patih Gajah mada tanpa adanya campur tangan yang lain.
Itulah sedikit mengenai hal yang dapat membedakan antara sumpah palapa dengan sumpah pemuda, dilihat dri berbagai sisi sumpah palapa dengan sumpah pemuda terlihat berbeda, namun untuk kesamaan antara ke dua sumpah tersebut terletak pada tujuan dari sumpah tersebut. Kedua sumpah tersebut sama-sama memiliki tujuan untuk menyatukan kekuatan bangsa Indonesia di dalam satu wadah sama-sama memiliki semanat mempersatukan nusantara.

PERBEDAAN ANTARA SUMPAH PALAPA DENGAN SUMPAH PEMUDA

Di Indonesia terkenal dua sumpahnya yang bersejarah, dengan rentan waktu yang berbeda, yaitu sumpah pemuda dan sumpah palapa. Ada perbedaan dan ada pula persamaan antara kedua sumpah tersebut.

Ø  Sumpah pemuda

·         Di ikrarkan oleh para pemuda Indonesia
·         Terjadinya pada tanggal 28 Oktober 1928
·         Kondisi pada saat penjajahan,  mereka tidak memegang kekuasaan
·         Semangat kebersamaan dan rasa bosan akan penjajahan serta atas dasar persatuan, pemuda yang berasal dari berbagai organisasi kedaerahan bersatu melaksanakan kongres pemuda
·         Ide sumpah pemuda yang lahir dari anak bangsa dari berbagai suku bangsa, daerah serta agama yang berbeda. Sehingga semangat persatuan itu benar-benar terwujud
·         Ide dasar bersifat nasional
·         Sumpah pemuda disebarkan atas kesadaran untuk bangkit dan lepas dari penjajahan
·          Menghilangkan rasa perbedaan. Demi satu tekad untuk merdeka, maka tentu tidak ada kekerasan yang dilakukan 
·         Isi dari sumpah pemuda antara lain:
Pertama      : Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah Air Indonesia
Kedua      : Kami putra dan putri Indonesia mengaku  berbangsa yang satu, bangsa       Indonesia
Ketiga        : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbahasa yang satu, bahasa Indonesia
Ø  Sumpah palapa

·         Di ikrarkan oleh  patih Gajah Mada
·         Terjadinya pada tahun 1331, saat kerajaan majapahit
·         Sumpah palapa dilahirkan oleh orang yang memegang kekuasaan waktu itu
·         Sumpah Palapa hanya di cetuskan oleh kerajaan yang terletak di Jawa. Dan tentunya ide sumpah pemuda itu hanya dari orang-orang Majapahit saja. Belum pada tahap yang lebih luas
·         Ide dasar bersifat kedaerahan
·         Sumpah ini termuat dalam kitab Pararaton
·         Penyebaran sumpah palapa dilakukan lewat kekerasan, katakanlah dengan perang
·         Ideologi kebhinekatunggalikaan, artinya menuju pada ketunggalan keyakinan, ketunggalan ide, ketunggalan senasib dan sepenanggungan, dan ketunggalan ideologi akan tetapi tetap ruang gerak kemerdekaan budaya bagi wilayah-wilayah negeri se-Nusantara dalam mengembangkan kebahagiaan dan kesejahteraan masing-masing.
·         Isi dari sumpah palapa
 Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada: Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tanjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompu, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa 
Terjemahan isi dari sumpah palapa “Apabila sudah kalah Nusantara, saya akan beristirahat, apabila Gurun telah dikalahkan, begitu pula Seram, Tanjungpura, Haru, Pahang, Dompo,Bali, Sunda,Palembang, Tumasik, pada waktu itu saya akan menikmati istirahat”
Walaupun terdapat perbedaan yang mencolok antara sumpah pemuda dan sumpah palapa, tetapi juga terdapat persamaan di antara keduanya, yaitu :
·         Mewujudkan persatuan dan kesatuan
Walaupun cara yang ditempuh berbeda antara sumpah pemuda dengan sumpah palapa, namun kedua sumpah tersebut  memiliki satu tujuan yaitu mewujukan persatuan dan kesatuan. Sumpah pemuda untuk persatuan bangsa, dan sumpah palapa untuk persatuan kerajaan majapahit.




PERSAMAAN SUMPAH PALAPA DENGAN SUMPAH PEMUDA

Walaupun terdapat beberapa perbedaan yang sangat mencolok antara sumpah palapa dan sumpah pemuda, namun terdapat satu kesamaan suara dalam tujuan utama kedua sumpah yang terkenal di negeri kita ini yaitu, Ingin mempersatukan nusantara (Indonesia) menjadi satu wadah kepemimpinan, yang menyatukan perbedaan suku, budaya, dan bahasa.








BIOGRAFI TENTANG GAJAH MADA





            Dalam kuasa para patih, periode Gadjah Mada merupakan periode masyhur. Layaknya Napoleon Bonaparte, Gajah Mada terlahir sebagai orang biasa. Ia seorang military-politico yang meniti karir dari bawah hingga duduk di puncak pengambilan keputusan negara paling berpengaruh. Sulit disangkal, salah satu faktor kuat mengapa Majapahit muncul sebagai kerajaan besar akibat pengaruh Gajah Mada ini. 

Penulis seperti Leo Suryadinata mengakui, awal sejarah hidup Gajah Mada tidak jelas. Namun, Encarta Encylopedia memperkirakan Gajah Mada lahir 1290 M. Jadi, ia lahir lahir – dan besar – saat terjadi transisi politik dari Raden Wijaya kepada Jayanagara. Penulisan tokoh Gajah Mada juga sering dihubungkan dimensi supernatural, yang sulit dihindari karena masyarakat Indonesia menilai tinggi dimensi tersebut. Penyingkapan jatidiri Gajah Mada hendaklah menghindari pencampuadukan tersebut. Juga terdapat pendapat menyebut Gajah Mada turunan Mongol. Ia terlahir sebagai anak anggota pasukan Mongol yang menetap di Jawa dan lalu menikahi perempuan lokal. Argumentasi ini dibuat karena periode kelahiran Gajah Mada berlingkup penyerangan Majapahit oleh Dinasti Yuan, dinasti Cina keturunan Mongol. 

Suryadinata menulis, Gajah Mada mengandalkan intelijensi, keberanian, dan loyalitas dalam mobilitas vertikalnya. Karir lanjutannya kepala pasukan Bhayangkara, pasukan penjaga keamanan Raja dan keluarga. Saat itu, raja patronnya Jayanagara, berkuasa di Majapahit 1309-1328 M. Dengan demikian, Gajah Mada tentu tengah meniti karir militer level bawah sejak era Raden Wijaya, raja pertama Majapahit.

Jayanagara putra Raden Wijaya dengan putri Sumatera (Jambi), Dara Petak. Sebab itu, darah di tubuh Jayanagara bukanlah pure Jawa. Anggapan primordial ini adalah anggapan umum kancah politik multinasional saat itu. Anggapan ini sulit dihindari karena nusantara telah berupa lintasan dagang aneka bangsa. Resistensi kembangan masalah primordial ini ditandai pecahnya pemberontakan Nambi 1316 M. Menurut gimonca.com, Nambi memberontak salah satunya akibat sentimen darah Jayanagara ini. Meski berhasil dipadamkan, pemberontakan tersebut menandai latensi masalah primordial dalam politik Majapahit.
Saat Gajah Mada menjabat kepala pasukan Bhayangkara, meletus pemberontakan Ra Kuti, seorang pejabat Majapahit, 1319 M. Pemberontakannya menohok politik pusat karena mampu menduduki ibukota. Jayanagara berikut para istri Raden Wijaya dan putrinya (Tribhuwanattungadewi, Dyah Gayatri, Dyah Wiyat, dan Pradnya Paramita) mengungsi ke Bedander. Sebagai kepala Bhayangkara, Gajah Mada memastikan keamanan raja dan keluarga. Setelah situasi dinyatakan save, ia berbalik ke ibukota menyusun serangan balasan. Dalam pemastian, Gajah Mada menyelidiki kesetiaan rakyat dan pejabat Majapahit pada Jayanagara. Ia memancing dengan isu terbunuhnya Jayanegara. Ternyata rakyat dan sebagian besar pejabat Majapahit menyayangkan kematian raja dan membenci Ra Kuti. Atas dasar ini, Gajah Mada menyusun serangan militer balasan lalu berhasil membalik keadaan. Pemberontakan Kuti pun padam. Raja dan keluarganya kembali ke ibukota. Saat kembali memerintah, Jayanagara ditopang kemampuan politik Arya Tadah, mahapatih Majapahit. Fokus kebijakan raja dan mahapatih adalah stabilitas politik dalam negeri. Jadi, Majapahit belum melakukan penaklukan ke pulau-pulau luar Jawa. Gajah Mada belum memegang peran penting di dalam pembuatan keputusan politik level pusat.
Atas jasanya memadamkan pemberontakan Kuti, Jayanagara menaikan jabatan Gajah Mada dari komandan pasukan Bhayangkara menjadi menteri wilayah (patih) dua wilayah Majapahit: Daha, lalu Jenggala. Posisi tersebut berpengaruh mengingat keduanya diwenangi putri Tribuwanattunggadewi (Daha) dan Dyah Wiyat (Jenggala), dua saudari tiri Jayanagara. Jayanagara belum memiliki putra laki-laki sebagai penerus tahta. Loyalitas Gajah Mada atas Jayanagara fluktuatif. Fluktuasi loyalitas ini berkisar pada tiga motif pribadi. Pertama, Charles Kimball menulis loyalitas Gajah Mada terhadap Jayanagara menurun akibat raja mengambil istri Gajah Mada selaku haremnya. Kedua, Kitab Negara Kertagama olahan Empu Prapanca menulis, perubahan loyalitas Gajah Mada akibat Jayanagara mulai jatuh hati pada dua saudari tirinya: Tribuwanattunggadewi dan Dyah Wiyat. Empu Prapanca ini akrab dengan Gajah Mada. Ketiga, novelis Langit Kresna Hariyadi, menulis loyalitas Gajah Mada terhadap Jayanagara berubah akibat Gajah Mada khawatir atas perubahan sikap raja pada Tribhuwanattunggadewi.
Ketiga asumsi tersebut membayangi proses meninggalnya Jayanagara 1328 M. Versi Kimball menyebut Gajah Mada menskenario pembunuhan atas Jayanagara lewat Ra Tanca, tabib istana. Tanca dipaksa membunuh Jayanagara saat ia melakukan operasi pembedahan atas raja akibatpenyakit bengkak yang dideritanya. Setelah raja meninggal, Gajah Mada menuding Tanca telah membunuh raja lalu mengeksekusi tabib tersebut. Kemelut ini terjadi 1328 M dan menggambarkan intrik politik istana: Kepentingan pribadi berbaur dengan nasib sebuah kerajaan. Setelah Jayanegara meninggal, Gajah Mada berkeras Tribhuwanattunggadewi harus dijadikan pengganti. Gajah Mada khawatir singgasana akan jatuh ke tangan Arya Damar, sepupu Jayanegara dari garis ibu (putri Mauliwarmadewa raja Darmaçraya). Jika hal tersebut terjadi, Majapahit mungkin kembali dirundung pemberontakan seperti Nambi dahulu. Tribhuwanattunggadewi (aka Sri Gitarja) putri Raden Wijaya dari Gayatri (putri Kertanegara, raja terakhir Singasari). Mungkin saja, opini yang muncul saat itu adalah putra pribumi atau bukan. Juga mungkin pula peralihan kekuasaan pada ratu, membuat Gajah Mada lebih leluasa mengambil tindakan politik di kemudian hari. Mulai periode Ratu inilah ekspansi Majapahit berawal. 
Setelah Mahapatih Arya Tadah pensiun 1329 M, praktis posisinya jatuh ke tangan Gajah Mada. Tribhuwanattunggadewi mendukung rencana strategis Gajah Mada. Tahun 1331 M meletus pemberontakan Sadeng dan Keta, di timur Pulau Jawa. Gajah Mada mengirim ekspedisi militer ke sana. Secara politik dan militer, Ra Kembar – bangsawan sekaligus pejabat Majapahit – berusaha menutup jalan masuk pasukan Gajah Mada ke Sadeng. Dengan kekuatan militer, blokade berhasil ditembus dan upaya memasukkan kembali kedua wilayah terbuka lebar. Setelah memadamkan pemberontakan Sadeng dan Keta inilah, Gajah Mada diangkat sebagai Mahapatih. Bunyi sumpah Gajah Mada saat dilantik jadi Mahapatih dikenal sebagai Sumpah Palapa, bunyinya terekam dalam Kitab Pararaton sebagai berikut: Sira Gajah Mada pepatih amungkubumi tan ayun amukti palapa, sira Gajah Mada: Lamun huwus kalah nusantara ingsun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seram, Tañjungpura, ring Haru, ring Pahang, Dompu, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana ingsun amukti palapa. Sumpah tersebut disambut olok-olok para menteri Majapahit semisal Ra Kembar, Ra Banyak, Jabung Terawas, dan Lembu Peteng. Peristiwa ini terjadi tahun 1331 M, di mana Ra Kembar dan Ra Banyak – dalam tempo tidak terlalu lama – dimutasi oleh ratu lalu dieksekusi.
Hayam Wuruk hadir sebagai buah pernikahan Tribhuwanattunggadewi dengan Wikramawardhana, seorang bangsawan Majapahit. Suksesi lanjutan Majapahit predictable. Stabilitas politik memungkinkan adanya fokus atas politik ekspansi. Tahun 1343 M, Gajah Mada memasuki Bali. Ekspansi ke Bali bukan yang pertama terjadi. Sebelumnya, Raja Kertanegara (Singasari) melakukannya 1284 M. Ekspedisi Gajah Mada ke Bali dikenal sebagai Ekspedisi Bedahulu.
Di Bali saat itu berkuasa raja Bhatara Sri Astasura Ratna Bhumi Banten, sejak 1337 M. Raja Bali ini punya panglima perang bernama Amangkubumi Paranggrigis. Dalam aktivitasnya, Paranggrigis punya seorang pembantu bernama Kebo Iwa, asal desa Belahbatuh. Menurut strategi Gajah Mada, Kebo Iwa ini harus terlebih dulu diatasi untuk melemahkan Bali. Sebelum diekspansi secara militer, Gajah Mada melakukan diplomasi dengan Bali. Ratu menulis surat berisikan tawaran persahabatan dari Majapahit yang dibawa Gajah Mada. Amangkubumi Paranggrigis lalu turun tangan secara langsung menggantikan Kebo Iwa dalam memimpin positioning Bali atas Majapahit. Untuk itu, ia mengumpulkan sejumlah tokoh Bali untuk menentukan sikap Bali atas aksi Majapahit. Suara bulat dicapai, Bali tidak akan tunduk. Tahun 1334 M, barulah Gajah Mada membawa ekspedisi militernya ke Bali. Dalam ekspedisi, ikut serta Arya Damar (atau Adityawarman) yang memangku jabatan panglima perang. Setelah serangan Majapahit, Bali mengalami vacuum of power.

Orang berpengaruh di Bali yang masih Patih Ulung. Namun, patih ini tidak mampu menguasai keadaan. Sebab itu, ia bersama dua keluarganya, Arya Pemacekan dan Arya Pemasekan, datang menghadap Ratu Tribhuwanattungadewi agar mengangkat otoritas Majapahit di Bali. Tribhuwanattungadewi (kemungkinan konsultasi dengan Gajah Mada) mengangkat Sri Kresna Kepakisan, turunan Bali Aga, selaku otoritas Majapahit. Bali Aga adalah penduduk Bali pegunungan, yang kerap dipisahkan dengan Bali Mula (orang Bali asli). Strategi politik yang terbaca adalah memecah dan menyeimbangkan kekuatan antarkelompok di dalam Bali. Di era yang sama, Gajah Mada memimpin penaklukan Lombok. 
Seperti telah disebut, dalam Ekspedisi Bedahulu 1333-1334 M, Gajah Mada disertai Adityawarman. Sejak kecil, Adityawarman dipelihara di lingkungan Majapahit. Adityawarman lalu diangkat menjadi otoritas Majapahit di Sumatera (wilayah bekas Sriwijaya). Setelah penaklukan Gajah Mada usai, ia diangkat sebagai vassal Majapahit berkedudukan di Jambi. Adityawarman masih merupakan saudara Jayanagara, raja Majapahit sebelumnya.
Saat menjadi vassal, Adityawarman memperluas wilayah ke arah barat, Minangkabau. Di sana ia memerintah atas nama Majapahit. Penaklukan diteruskan hingga Samudera Pasai, termasuk ke dalamnya, Tumasik (Singapura), Bintan, Borneo (Kalimantan), termasuk Burni (Brunei). Penaklukan Gajah Mada lebih terarah ke timur. Perluasannya meliputi Logajah, Gurun, Seram, Hutankadali, Sasak, Makassar, Buton, Banggai, Kunir, Galiyan, Salayar, Sumba, Muar (Saparua), Solor, Bima, Wandan (Banda), Ambon, Timor, dan Dompo. Bahkan sejumlah wilayah Filipina selatan juga masuk ke dalam Majapahit. Sebagian besar perluasan mengandalkan kekuatan maritim, yang untuk itu, Gajah Mada punya andalannya sendiri, Panglima Angkatan Laut Nala. 
Pada tahun 1350 M, Tribhuwanattunggadewi lengser keprabon mandeg pandito. Ratu digantikan putranya, Hayam Wuruk yang berkuasa 1350–1389 M. Kebijakan Majapahit di bawah Hayam Wuruk lebih berorientasi stabilitas internal, termasuk mencari permaisuri bagi kelangsungan suksesi politik. Politik ekspansionis Gajah Mada berakhir di masa Hayam Wuruk. Raja baru ini menempatkan pembangunan candi, pengelolaan politik dalam negeri, dan pemadaman pemberontakan yang terjadi wilayah-wilayah perluasan sebagai prioritas kebijakan.
Tahun 1351 M, Hayam Wuruk menghasrati Dyah Pitaloka dari Sunda Galuh sebagai permaisuri. Kerajaan tersebut ada di barat Majapahit yang belum sepenuhnya tunduk pada Majapahit karena faktor tertentu. Di sisi lain, Raja Sunda Galuh melihat, jika putrinya diambil selaku permaisuri, maka aliansi politik setara (mungkin akibat hubungan keluarga) antara Sunda Galuh dan Majapahit tercipta. Datanglah rombongan besan dari Sunda Galuh, terdiri atas raja, kaum bangsawan, dan sejumlah kecil pengawal. Mereka berkemah di lapangan Bubat, pedataran luas di lingkungan ibukota Majapahit. Terjadi negosiasi antara Gajah Mada dengan Raja Sunda Galuh seputar status Sunda Galuh pasca pernikahan tersebut, di mana muncul perbedaan asumsi antara keduanya: Taklukan atau Aliansi. Gajah Mada melihat potensi pembangkangan sebuah wilayah yang seharusnya tunduk pada Majapahit. Raja Sunda Galuh mendebat keinginan Gajah Mada dan memutuskan angkat senjata jika penaklukanlah yang Majapahit harapkan. Gajah Mada mengerahkan pasukan menyerang tamu tersebut. Terjadilah tragedi Bubat yang terkenal itu. Pertempuran tidak berimbang. Seluruh rombongan Sunda Galuh, termasuk raja dan putri Dyah Pitaloka, menemui ajal. 
Hayam Wuruk kecewa dengan peristiwa Bubat. Ada beberapa tulisan yang memuat kekecewaan Hayam Wuruk yang muncul akibat lewat sejumlah asumsi. Hayam Wuruk yang masih muda, tentu berdarah panas dan tatkala itu sedang kasmaran dengan putri Sunda. Atau, nilai sportivitas ksatria mudanya terpancing, mengingat pertarungan dua anasir tidaklah sepadan. Juga, Hayam Wuruk menganggap bahwa pertikaian yang disulut Gajah Mada adalah pertikaian antarkeluarga. Pararaton menyebut, pasca insiden Bubat Gajah Mada tetap menjalankan fungsi sebagai Patih Majapahit hingga meninggalnya tahun 1364 M. Namun, ada pula yang menyebut Gajah Mada segera dimutasi ke Madakaripura. Di sana Gajah Mada hidup asketis hingga meninggal 1364 M, tanpa diketahui prosesnya. Satu hal yang pasti: Politik ekspansionis Majapahit usai. Setelah tragedi Bubat, Hayam Wuruk mengarahkan politiknya pada stabilitas dalam negeri. Memang muncul beberapa pemberontakan di pulau luar seperti dari Palembang, yang minta bantuan Kekaisaran Cina untuk mengimbangi kuasa Majapahit. Namun, begitu pasukan Cina datang ke Palembang, wilayah itu sudah ditangani pasukan Majapahit dan ekspedisi Cina dipukul mundur.

Apapun alasannya, Gajah Mada sosok politisi militer yang kuat. Sejumlah tulisan menyebut Hayam Wuruk kerepotan saat mencari pengganti Gajah Mada yang serba bisa itu. Rajasanagara harus mengangkat sekurangnya empat menteri baru guna mengisi posisi Gajah Mada, yang sebelum itu terjadi, terpaksa memerintah sendiri Majapahit kurang lebih tiga tahun. Akhirnya, Hayam Wuruk mengangkat Gadjah Enggon selaku patih tahun 1367. Tiada pula, untuk sementara ini, ditemukan kabar apakah Gajah Mada punya keturunan. Butuh sebuah riset yang ditopang dana besar pemerintah Indonesia untuk mengangkat kisah Gajah Mada secara utuh. Pasca meninggalnya Gadjah Mada vassal Majapahit – kerajaan Sriwijaya (aka San fo-ts’i) – pecah menjadi tiga yaitu Palembang, Dharmaçraya dan Pagarruyung (aka Minangkabau) tahun 1371. Kerajaan Tanjung Pura di Borneo mengadakan hubungan luar negeri secara bebas dengan Tiongkok, tanpa melalui Majapahit lagi.

Sabtu, 14 Januari 2012

TUGAS SOFTFKILL MINGGU KE-4

NAMA        : RIZKY NURFYANZA
KELAS        : 1 KA 04
NPM        : 16111393

TARGET SETELAH 3 TAHUN KEDEPAN

    Sangat sulit rasanya jika kita melihat tiga tahun kedepan dengan apa yang baru saya lewati ini.setiap manusia yang hidup didunia ini pasti memiliki dam mempunyai angan-angan atau harapan kedepan kelak,dan akan sangat bahagianya apabila angan-angan atau harapan yang kita inginkan bisa kita raih.Tentunya harapan yang kita inginkan tidak bisa kita dapat dengan Cuma-Cuma tetapi harapan itu bisa kita raih dengan kerja keras yang tak kenal lelah,bukan hanya itu saja mendekatkan diri kepada Allah SWT serta doa restu maupun support dari kedua orang tua kita merupakan salah satu peranan penting dalam mencapai harapan tersebut.
    Harapan saya atau target saya yang pertama dalam tiga tahun kedepan adalah lulus dengan tepat waktu dan juga dengan predikat nilai yang memuaskan di unversitas gunadarma ini.
    Berikutnya target saya yang kedua adalah mencari kerja di instansi pemerintahan atau di perusahaan tenama yang ada di indonesia,tentunya dengan nilai dan keahlian yang saya miliki dan saya dapatkan pada saat waktu saya kuliah dahulu.
    Target saya yang ketiga adalah membiayai kedua adik saya sekolah hingga perguruan tinggi,kemudian saya akan membuka usaha warnet di sekitar rumah untuk membantu perekonomian keluarga saya dan usaha itu nantinya saya berikan kepada kedua orang tua saya agar beliau yang meneruskan usaha itu.
    Kemudian saya berencana untuk memberangkatkan kedua orangtua saya pergi haji dengan hasil jerih payah saya sendiri,dan juga saya akan menyisihkan uang saya dan saya tabung untuk masa depan saya.Dan harapan saya yang terakhir saya bisa pergi ke OLD TRAFFORD STADIUM untuk bisa menyaksikan tim kesayangan saya MANCHESTER UNITED berlaga dan juga melihat bintang-bintang MU berlaga secara langsunng.

    Demikian sedikit harapan atau angan-angan yang dapat membuat diri saya termotivasi untuk terus berusaha agar menjadi tercapai segala impian saya.

Jumat, 18 November 2011

tugas softskill minggu ke tiga

Pemuda dan Sosialisasi

Pengertian pemuda
Pemuda adalah golongan manusia-manusia muda yang masih memerlukan pembinaan dan pengembangan kearah yang lebih baik, agar dapat melanjutkan dan mengisi pembangunan yang kini telah berlangsung, pemuda di Indonesia dewasa ini sangat beraneka ragam, terutama bila dikaitkan dengan kesempatan pendidikan. Keragaman tersebut pada dasarnya tidak mengakibatkan perbedaan dalam pembinaan dan pengembangan generasi muda.

Sosialisasi kepemudaan
Proses kehidupan yang dialami oleh para pemuda Indonesia tiap hari baik di lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat membawa pengaruh yang besar pula dalam membina sikap untuk dapat hidup di masyarakat. Proses demikian itu bisa disebut dengan istilah sosialisasi, proses sosialisasi itu berlangsung sejak anak ada di dunia dan terus akan berproses hingga mencapai titik kulminasi.

Kedudukan pemuda dalam masyarakat
adalah sebagai mahluk moral, mahluk sosial. Artinya beretika, bersusila, dijadikan sebagai barometer moral kehidupan bangsa dan pengoreksi. Sebagai mahluk sosial artinya pemuda tidak dapat berdiri sendiri, hidup bersama-sama, dapat menyesuaikan diri dengan norma-norma, kepribadian, dan pandangan hidup yagn dianut masyarakat. Sebagai makhluk individual artinya tidak melakukan kebebasan sebebas-bebasnya, tetapi disertai rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri, terhadap masyarakat, dan terhadap Tuhan Yang maha Esa.

Sosialisasi Pemuda
Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan dmeikian, tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cari hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.

Dua pengertian pokok pembinaan dan pengembngan generasi muda
1.    Didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan-tuntutan lingkungan. Pemuda dalam hal ini dapat berperan sebagai penerus tradisi dengan jalan menaati tradisi yang berlaku
2.    Didasarkan atas usaha menolak menyesuaikan diri dengan lingkungan. Peran pemuda jenis ini dapat dirinci dalam tiga sikap, yaitu : pertama jenis pemuda “pembangkit” mereka adalah pengurai atu pembuka kejelasan dari suatu masalah sosial. Mereka secara tidak langsung ktu mengubah masyarakat dan kebudayaan. Kedua pemuda pdelinkeun atau pemuda nakal. Mereka tidak berniat mengadakan perubahan, baik budaya maupun pada masyarakat, tetapi hanya berusaha memperoleh manfaat dari masyarakat dengan melakukan tidnakan menguntungkan bagi dirinya, sekalipun dalam kenyataannya merugikan. Ketiga, pemuda radikal. Mereka berkeinginan besar untuk mengubah masyarakat dan kebudayaan lewat cara-cara radikal, revolusioner.

Masalah-Masalah yang dihadapi Pemuda
Masalah yang dihadapi pemuda cukup banyak, diantaranya jika pemuda itu tidak dapat melanjutkan pendidikannya karena masalah biaya. Adapula pemuda yang seharusnya mampu untuk melanjutkan pendidikan, tetapi malah disia-sia kan. Pendidikan sangat penting bagi pemuda khususnya, karena pemuda adalah generasi penerus bangsa. Pemuda boleh berdemokrasi, bebas mengeluarkan pendapat, boleh menyalurkan aspirasi. Hendaknya jika pemuda menyalurkan aspirasinya, tidak dengan merusak fasilitas Negara. Jadilah pemuda yang beretika dan terpelajar.

Potensi Pemuda
Pemuda adalah asset bangsa. Dengan peran pemuda, akan mencapai cita-cita bangsa. Jadi, dapat disimpulkan peran pemuda sangat penting untuk mencapai cita-cita bangsa. Jika suatu bangsa melahirkan pemuda yang memiliki intel yang tinggi, memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, maka akan tercipta suatu Negara yang maju, dan tentunya tidak akan menjadi Negara yang tertinggal.

Alasan Pemuda melanjutkan Perguruan Tinggi
Pemerintah mewajibkan program belajar 9 tahun. Itu berarti, anak Indonesia diwajibkan mengenyam pendidikan hingga bangku Sekolah Menengah Pertama, dimulai dari bangku Sekolah Dasar selama enam tahun. Lalu, dilanjutkan mengenyam bangku Sekolah Menengah Atas. Kemudian, Perguruan Tinggi. Bagi saya pribadi, tujuan melanjutkan ke perguruan tinggi adalah agar saya dapat mencapai cita-cita saya, yakni ingin terus menggali ilmu setinggi mungkin. Karena saya tertarik pada bidang IT, saya mengambil jurusan tersebut untuk memperdalam pengetahuan saya. Jadi, alasan pemuda melanjutkan pendidikan samapi perguruan tinggi adalah untuk mencapai cita-cita. Seperti pepatah mengatakan, Gapailah ilmu setinggi langit.

Senin, 14 November 2011

tugas softskill minggu ke dua

NPM        :  16111393
NAMA        :  RIZKY NURFYANZA
KELAS    :  1KA04


ILMU PENGETAHHUAN TEKNOLOGI DAN KESEJAHTERAAN
IPTEK atau yang kita lebih kenal dengan kepanjangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat memegang peranan penting bagi negara-negara berkembang dalam proses peningkatan standar hidup, kesejahteraan, dan melindungi sumber daya alam dan keanekaragaman hayati. Negara-negara berkembang menghadapi berbagai tantangan jangka pendek dan jangka panjang. Perubahan penggunaan lahan melalui penggundulan hutan dan perubahan lahan pertanian akibat aktivitas sosio-ekonomi di daerah tangkapan air di hulu, telah menyebabkan terjadinya berbagai kerusakan lingkungan dan infrastruktur akibat bencana yang ditimbulkannya. Kerusakan lingkungan di daerah tangkapan air, menyebabkan kelangkaan air bersih di berbagai negara, selain bencana banjir ketika musim penghujan.

Komunikasi IPTEK terhadap masyarakat dan pemahaman masyarakat terhadap IPTEK merupakan subyek riset yang relatif baru di lingkungan akademis, namun berkembang untuk dipelajari lebih lanjut untuk mendukung proses pengambilan kebijakan publik. Pemahaman yang baik terhadap dinamika kompleksitas IPTEK dan interaksi IPTEK dengan masyarakat, berguna dalam peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap IPTEK dan akhirnya berkembang menjadi suatu sistem pengelolaan dan kontrol sosial masyarakat terhadap IPTEK.
Ilmu pengetahuan dan teknologi selalu berkembang dan mengalami kemajuan, sesuai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara berkembang tidak akan bisa maju selama belum memperbaiki kualitas sumber daya manusia bangsa kita. Kualitas hidup bangsa dapat meningkat jika ditunjang dengan sistem pendidikan yang mapan. Dengan sistem pendidikan yang mapan, memungkinkan kita berpikir kritis, kreatif, dan produktif.
Dalam UUD 1945 disebutkan bahwa negara kita ingin mewujudkan masyarakat yang cerdas. Untuk mencapai bangsa yang cerdas, harus terbentuk masyarakat belajar. Masyarakat belajar dapat terbentuk jika memiliki kemampuan dan keterampilan mendengar dan minat baca yang besar. Apabila membaca sudah merupakan kebiasaan dan membudaya dalam masyarakat, maka jelas buku tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari dan merupakan kebutuhan pokok yang harus dipenuhi.
    Seperti yang kita ketahui,teknologi kini telah merembes dalam kehidupan kebanyakan manusia bahkan dari kalangan atas hingga menengah kebawah sekalipun.Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan di dalam mewujudkan kesejahteraan dan peningkatan harkat martabat manusia.
Perkembangan Iptek disamping bermanfaat untuk kemajuan hidup Indonesia juga memberikan dampak negatif. Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan IPTEK untuk menekan dampaknya seminimal mungkin, antara lain :
1). Menjaga keserasian dan keseimbangan dengan lingkungan setempat.
2). Teknilogi yang akan diterapkan hendaknya betul-betul dapat mencegah timbulnya permasalahan di tempat itu.
3). Memanfaatkan seoptimal mungkin segala sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada.
Dengan memperhatikan perkembangan dan kemajuan zaman dengan sendirinya pemanfaatan dan penguasaan IPTEK mutlak diperlukan untuk mencapai kesejahteraan bangsa. Visi dan misi IPTEK dirumuskan sebagai panduan untuk mengoptimalkan setiap sumber daya IPTEK yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, Undang-Undang No. 18 Tahun 2002 tentang Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang telah diberlakukan sejak 29 Juli 2002, merupakan penjabaran dari visi dan misi IPTEK sebagaimana termaksud dalam UUD 1945 Amandemen pasal 31 ayat 5, agar dapat dilaksanakan oleh pemerintah besrta seluruh rakyat dengan sebaik-baiknya. Selain itu pula perkembangan IPTEK di berbagai bidang di tengah perkembangan zaman yang semakin pesat semestinya dapat meningkatkan kualitas SDM di tengah bermunculannya dampak negative dari adanya perkembangan IPTEK, sehingga diperlukan pemikiran yang serius dan mantap dalam menghadapi permasalahan dalam penemuan-penemuan baru tersebut.

KESEJAHTERAAN
1.    Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik, kondisi manusia di mana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan sehat dan damai.
2.    Dalam ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda. Sejahtera memliki arti khusus resmi atau teknikal (lihat ekonomi kesejahteraan), seperti dalam istilah fungsi kesejahteraan sosial.
3.    Dalam kebijakan sosial, kesejahteraan sosial menunjuk ke jangkauan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini adalah istilah yang digunakan dalam ide negara sejahtera.
4.    Di Amerika Serikat, sejahtera menunjuk ke uang yang dibayarkan oleh pemerintah kepada orang yang membutuhkan bantuan finansial, tetapi tidak dapat bekerja, atau yang keadaannya pendapatan yang diterima untuk memenuhi kebutuhan dasar tidak berkecukupan. Jumlah yang dibayarkan biasanya jauh di bawah garis kemiskinan, dan juga memiliki kondisi khusus, seperti bukti sedang mencari pekerjaan atau kondisi lain, seperti ketidakmampuan atau kewajiban menjaga anak, yang mencegahnya untuk dapat bekerja. Di beberapa kasus penerima dana bahkan diharuskan bekerja, dan dikenal sebagai workfare.




Kesejahteraan Sosial dapat berarti:
1.    Kesejahteraan sebuah masyarakat.
2.    Dalam ekonomi, pendayagunaan orang yang dianggap dalam sebuah kesatuan. (Lihat ekonomi kesejahteraan dan fungsi kesejahteraan sosial.)
3.    Penyediaan pelayanan sosial di berbagai bidang, untuk keuntungan masyarakat individu. Penggunaan ini memiliki gagasan yang mirip dengan negara sejahtera.
4.    Di Indonesia Kesejahteraan Sosial juga digunakan sebagai nama disiplin akademik, yaitu sisi terapan dari ilmu sosiologi.
Kesejahteraan sosial
“Kesejahteraan sosial” (social welfare) memiliki arti yang berwayuh wajah. Ia dapat didefinisikan dari berbagai sudut pandang (Suharto, 2007a; 2007b). Kesejahteraan sosial dapat diartikan sebagai pendekatan atau kegiatan yang terorganisir dalam bidang pembangunan sosial. Dalam konteks ini, kesejahteraan sosial biasanya merujuk pada arena atau field of practice tempat berkiprah berbagai profesi kemanusiaan, termasuk pekerja sosial, dokter, perawat, guru, psikolog, dan psikiater. Di negara-negara maju, kesejahteraan sosial sangat identik dengan jaminan sosial (social security), seperti public assistance dan social insurance, yang diselenggarakan negara terutama untuk kaum yang kurang beruntung (disadvantaged groups). Di Indonesia, kesejahteraan sosial sering dipandang sebagai tujuan atau kondisi kehidupan yang sejahtera, yakni terpenuhinya kebutuhan pokok manusia (Suharto, 2006a; 2006b).
Kesejahteraan sosial bisa dipandang sebagai ilmu atau disiplin akademis yang mempelajari kebijakan sosial, pekerjaan sosial, dan program-program pelayanan sosial. Seperti halnya sosiologi, psikologi, antropologi, ekonomi, politik, studi pembangunan, dan pekerjaan sosial, ilmu kesejahteraan sosial berupaya mengembangkan basis pengetahuannya untuk mengidentifikasi masalah sosial, penyebabnya dan strategi penanggulangannya.